Posts

Showing posts from December, 2021

Alive?

Aku penasaran siapa yang akan menghancurkan batasan ini. Entahlah! Aku tidak pernah mengaku bahwa aku masih normal. Rasanya seperti di ambang kewarasan setiap aku memandang dirinya. Ingin kucekik hingga wajahnya membiru, sekali saja. Berulang kali aku mempermainkan dirinya. Membuatnya merasa tak berguna lalu membuatnya merasa berharga, selalu seperti itu. Tidakkah kau lihat dirinya? Dia terpantul utuh di cermin retakku. Bayangan manusia biasa yang penuh dosa sehingga dirinya mati rasa. Kau lihat? Dia terpantul dengan senyuman terbaiknya. Senyuman yang selalu ditujukan kepada orang-orang di sekitarnya hanya agar ia dikenal sebagai orang yang ramah. Tetapi alangkah baiknya kau lihat dia sendirian ditempat gelap. Apakah kau mendengar isak tangisnya? Atau kau mendengar tawa sadisnya? Ah, atau malah kau tidak bisa mendengar apapun? Sunyi bukan? Ruangannya dipenuhi darah dan ia terbaring tak bernyawa? Kalau begitu aku turut bahagia. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku terluka. Dilihat dari...

Hiraeth

Izinkan aku menulis kenangmu dalam lembar harianku, Sayang. Di pertengahan semester beberapa tahun lalu. Melekat dalam ingatan betapa tidak acuhnya aku terhadapmu. Jangankan berbicara, menatap pun aku tak mau. Ruang hati yang kelabu. Aku memandang malas pada mu yang sibuk dikelilingi leba h - lebah itu. Apa kau manis ? Apa kau tidak risih dekat dengan semua orang itu ?  p ikirku bertanya - tanya. Kemudian tanpa kusadari, aku menikmati apa yang kulakukan. Menyenangkan. Bagaimana hari - hariku tidak terlewatkan hanya untuk m elihatmu dari bangku belakang. Melihat bagaiman a kau tertawa renyah. Ah , manis memang. Kita tak akrab . Lagipula untuk apa bukan ? Tidak sepertimu, aku memilih untuk membuat batasan yang tinggi. Dinding tak tertembus yang dilengkapi dengan pengaman berupa kepura - puraan. Aku terbiasa dengan semuanya. Paruh waktu pertama terlewati. Aku juga masih sepert i biasa. Tidak ta...